My Teen World (Grade 11)

12:51 PM Edit This 0 Comments »
Grade 11 merupakan masa-masa yang menyenangkan buatku. Teman-teman di unit Theresia dan di kelas begitu menyenangkan, semakin membuat motivasiku untuk rajin belajar bertambah. Di sinilah rasanya dunia benar-benar menjadi milikku. Nama kelas kami Extravaganza, maksa banget sih, tapi itu singkatan dari exact two irasional nggateli asik asik aza.

Aku punya banyak sekali alasan untuk tertawa di Grade 11 ini. Aku punya teman-teman dekat, kami bersaing secara sehat masalah nilai, saling mengejek tapi ejekan positif. Bertaruh nilai untuk seporsi pizza hut dan lolipop pun sering kami lakukan. Nilai-nilaiku meningkat tajam seperti roket. Bahkan saat penerimaan rapor tengah semester, diprediksi hanya 12 anak yang naik kelas dari 1 kelas yang berisi sekitar 30 anak (di VL urusan nilai sangat ketat, standarnya pun tinggi tapi kami tetap santai) dan aku termasuk dalam 12 anak itu.

Di sini pertama kali aku mewakili sekolahku untuk mengikuti perlombaan Bahasa Inggris. Salah satunya adalah yang diadakan oleh Universitas Sanata Dharma. Tema yang diberikan saat itu adalah "Give Action to Your Nation". Pada saat technical meeting, diberikan clue bahwa tema penulisan akan berkisar mengenai sport. Siang malam aku mempersiapkan dengan baik. Media kami hanya The Jakarta Post yang selalu tersedia di perpustakaan sekolah. Aku membaca banyak banyak untuk mendapat berbagai pengetahuan.

Saat itu teman-temanku yang mengikuti lomba antara lain:
Speech Contest: Emilia Ajeng dan Theodorus Albertus
Story Telling: Damas Pradigdo
Writing Contest: Hilarius Prin, Aku dan Samuel Kharis
Debating: Dion Tengker, Daniel Setiawan dan lupa

Selama contest kami tidak diijinkan mempergunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa conversation di dalam kampus, dan itu semua melatih pronounciation kami. Honestly, aku kaget saat beberapa alternatif judul diberikan, antara lain mengenai corruption, student attitude towards drugs dan limbah. Jujur persiapanku hanya mengenai sport, soccer, basketball, etc. Akhirnya aku ambil tema kedua, Student Attitude Towards Drugs.

Saat contest berakhir, aku sangat pesimis akan masuk final round, karena ternyata isi tulisanku sedikit melenceng dari topik. Aku benar-benar kecewa sama diriku karena salah memahami tema. Tapi ternyata SMS dari Prin sore hari menyatakan kalau all of us join the final round, kecuali tim debate. Bahkan aku menempati third rank, rasanya nggak percaya. Malam itu juga kami harus mempersiapkan diri lagi untuk final round keesokan harinya.

Hasil di final round sangat mengecewakan, aku hanya ada di fourth rank, bayangkan, bahkan kata panitia selisih nilaiku sangat sedikit. Kecewa, but it's life,,,kita nggak mungkin selalu diatas.

0 comments: